Friday, 11 April 2014

Resensi Novel: Ketika Cewek Indigo Jatuh Cinta

Cover Limit tampak dari depan

Judul Buku      : Limit
Penulis             : Triani Retno
Penerbit           : Ice Cube
Tahun terbit     : Cetakan pertama, Februari 2014
Tebal               : 190 halaman
ISBN               : 978-979-91-0678-0
Harga              : Rp 39.000,00

            Menjalani kehidupan di tempat baru memang tidak mudah. Selain sedih harus berpisah dengan semua hal—mulai teman, rumah lama, sekolah, bahkan kenyamanan—di tempat lama, kita juga harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang  belum tentu sesuai dengan kita. Itulah yang dihadapi Keala. Kepindahan tugas bundanya dari Banjarmasin ke kantor pusat di Bandung membuat Keala harus menghadapi kehidupan di tempat yang sama sekali asing baginya.
            Keala bersekolah di SMA 79 Bandung, sekolah  top, tempat anak-anak berprestasi. Di sini kehidupannya jungkir balik. Kalau di sekolah lamanya Keala jadi idola dan murid berprestasi, maka di sini Keala menjelma jadi murid yang biasa saja—bahkan terlihat bodoh karena nilai ulangannya hanya mendapat poin 40, 45, dan 30 (halaman 24). Hal itu membuat kepercayaan diri Keala luntur. Ia pun sampai sakit karena banyak pikiran (halaman 44).

Limit bersama 3 novel Juara seri Bluestroberi
 
            Tapi, keadaan itu tidak berlangsung lama. Eizel Augusta, kakak kelas yang ditemui Keala di perpustakaan sekolah membantunya beradaptasi. Setiap hari, pagi-pagi sekali mereka sudah bertemu di sekolah (halaman 57). Dan, setiap jam istirahat atau pulang sekolah mereka kembali bertemu di perpustakaan. Eizel mengajarkan Keala materi pelajaran yang tidak mengerti. Hingga akhirnya Keala berhasil memperoleh nilai 85 di ulangan Matematika, mengalahkan juara kelas Tasya yang hanya mendapat 75 poin (halaman 69).
            Selalu bersama Eizel membuat Keala jatuh cinta pada cowok cakep, baik, dan selalu memberinya semangat itu. Dan, ketika Eizel tersenyum lembut sambil berkata, “Aku  selalu menemani kamu.”, lalu bersenandung, “Wherever you go whatever you do, I will be right here waiting for you ….” membuat Keala tersipu. Lagu itu mengingatkannya dengan sosok Eizel yang hadir dimimpinya (halaman 99).
            Ninna, teman sebangku Keala, tahu kalau Keala sedang jatuh cinta. Keala pun menceritakan tentang Eizel padanya. Ninna penasaran, lalu meminta Keala untuk memperkenalkan Eizel padanya. Namun, Ninna tidak pernah bisa bertemu dan melihat sosok Eizel, bahkan saat Keala melihat Eizel di antara anak-anak XII IPA 5 (halaman 113).



 Limit bersama 3 novel Juara seri Bluestroberi (lagi).
          
Di sisi lain ada Kevin, teman sekelas Kaela, yang juga jatuh cinta pada gadis itu. Mengetahui Kaela menyukai Eizel, Kevin pun mencoba mencari tahu tentang Eizel. Anehnya, Kevin tidak menemukan satu orang pun anak kelas XII yang bernama Eizel Augusta. Kevin merasa Eizel berniat jahat ke Keala karena membohongi gadis itu. Bersama Ninna, Kevin mengatakan info yang didapatnya pada Keala. Keala terkejut karena nama Eizel memang tidak ada di daftar nama anak kelas XII (halaman 145-49).
            Tapi, di ruang tunggu kepala sekolah Keala dan Ninna menemukan jawaban tentang siapa Eizel sebenarnya. Hal itu membuat Keala syok. Keala tidak mau mengakui kebenaran yang diketahuinya. Karena kalau ia mengakuinya, maka cinta pada Eizel terpaksa harus mati (halaman 162).

 Penampakan isi Limit bersama bookmark dan voucher gratis dari Gramediana

            Penyajian novel setebal 190 halaman ini unik. Tokohnya yang misterius, penuh teka-teki, dan konflik yang dibangun dengan sangat baik membangkitkan rasa penasaran pembaca untuk terus melahap buku ini hingga halaman terakhir. Gaya bertutur penulis pun lugas, sangat meremaja, sehingga mudah untuk memahami ceritanya. Belum lagi karakter-karakternya dibangun sangat kuat dan memiliki peran yang penting dalam kisah ini. Namun, tak ada karya yang sempurna. Novel ini juga memiliki sedikit kelemahan. Seperti, beberapa typo yang menganggu kenyamanan saat membaca. Tapi, kelemahan itu terbantu berkat pesan yang kita peroleh setelah menamatkan novel ini. Salah satunya, kita memang selalu punya batasan untuk hidup bersama dengan orang yang kita cintai, tapi mereka tidak pernah pergi meninggalkan kita, mereka selalu hidup bersama kita, di dalam kenangan dan hati kita, selamanya.[]


NB: Resensi novel ini juga pernah terbit di koran online Rimanews.com dengan judul 'Ketika Cinta Memiliki Batas'. Tetapi, setiap dibuka link-nya malah halaman tidak ditemukan. Setelah saya cari dengan mesin pencarian ketemu, tetapi tetap tidak bisa dibuka.

 Hasil Pencarian Resensi Limit di Rimanews.com
 

1 comment:

  1. Makasih resensinya, Kamal. Iya, typonya agak mengganggu ya? Udah kutandain lho di bukuku. Mudah2an kalo cetak ulang *amiiinnnn....* jadi lebih kece.

    Eh, ada di Rimanews, ya?

    ReplyDelete