Haruskah
Cinta Memaafkan?
Judul Buku :
Putih Dalam Cinta
Penulis :
Mursal Fahrezi
Penerbit :
Elex Media Komputindo
Tahun Terbit :
Cetakan pertama, 2013
Tebal :
150 Halaman
ISBN :
978-602-02-2903-4
Harga :
Rp 29.000,-
Seorang suami pasti merasakan sakit hati yang besar
ketika ditinggal pergi oleh Sang istri. Terlebih di saat ia berada di posisi
terbawah dalam hidup dan harus membesarkan seorang anak sendirian. Peristiwa
itulah yang menimpa Rey. Istrinya, Manisha meninggalkan dirinya dan Naira—buah
hati mereka—begitu saja ketika perekonomian rumah tangga mereka dalam keadaan
sulit.
Empat
tahun kemudian Manisha kembali dan mengatakan ia rindu dan menyesal telah
meninggalkan Ray dan Naira. Manisha meminta kesempatan untuk memperbaiki
kesalahannya. Tentu saja tidak mudah bagi Ray untuk memaafkan dan menerima
Manisha kembali. Tapi Ray tetap mengizinkan Manisha untuk tinggal agar wanita
itu bisa melihat Naira. Bagaimanapun Manisha tetaplah ibu kandung Naira. (hal.
13)
Kesempatan
itu dimanfaatkan Manisha sebaik mungkin. Setiap pagi ia memasakan nasi
goreng—hal yang selalu ia lakukan dulu saat baru menikah—untuk Ray dan
membuatkan bekal untuk Naira. Semakin hari Manisha semakin dekat dengan Naira.
Naira pun begitu, ia selalu ingin bersama Manisha. Naira bahkan lebih ingin
pergi ke toko kue bersama Manisha daripada pergi liburan dengan Ray dan
Risa—wanita yang setahun ini menjalin hubungan dengan Ray. (hal. 66)
Kembalinya Manisha tentu
saja membuat Risa merasa posisinya terancam. Risa takut Manisha kembali untuk
merebut Ray dan Naira darinya. Risa yang terlanjur mencintai Ray dan menyayangi
Naira tentu saja tidak ingin kehilangan Ray dan Naira. Akhirnya Risa memaksa
Ray untuk segera menceraikan Manisha agar mereka bisa menikah dan hidup
bersama. (hal 105)
Ray mengabulkan permintaan
Risa untuk menceraikan Manisha. Pada malam harinya, Ray yang ditemani Risa
langsung meminta Manisha untuk menandatangani surat perceraian. Sebenarnya
Manisha ingin menolak perceraian itu karena jauh di lubuk hatinya, Manisha
masih sangat mencintai Ray. Tapi, ia tahu semua ini terjadi karena
kesalahannya. Dengan tangan gemetar Manisha menandatangani surat cerai itu.
Tetapi Manisha mengajukan sebuah permintaan pada Ray untuk mengizinkannya untuk
tetap bersama Naira sementara waktu sebelum pergi untuk selamanya. (halaman
111)
Putih
Dalam Cinta adalah novel roman keluarga yang ditulis oleh Mursal. Pengkrakteran
tokohnya cukup kuat. Dan, gaya bertutur penulis yang lembut membuat pembaca
hanyut dalam ceritanya. Sayang, novel ini memiliki beberapa kelemahan, terutama
di logika cerita. Seperti, golongan darah B negatif yang dimiliki Ray (Apakah
Ray ada keturunan bule? Soalnya golongan darah B negatif tidak dimiliki oleh
orang yang hidup dan lahir di negara tropis—Indonesia, salah satunya). Ketidakkonsistenan
pemakaian panggilan ‘Eyang’ dan ‘Ibu’ untuk Wati—Ibu Ray—yang digunakan Risa
dan Manisha. Selain itu ada kalimat yang bertele-tele di halaman 85 ini juga
cukup mengganggu ‘yang menjalani pernikahan yang membuahkan seorang anak
bernama Naira adalah mereka berdua, Ray dan Manisha. Tak sepatutnya dia turut
campur meski memiliki hak untuk itu.’
Meski begitu novel ini cukup
bagus sebagai teman untuk mengisi waktu santai anda. Karena penulis mencoba
menitipkan beberapa pesan, salah satunya ‘Cinta selalu punya cara untuk
memaafkan’.
No comments:
Post a Comment