Penulis :Hapsari Hanggarini
Penerbit :Moka Media
Tebal :297 halaman
Tahun Terbit :Cetakan pertama, 2014
ISBN :978-979-959-210
Sinopsis:
Ditugaskan ke Yogyakarta untuk urusan pekerjaan bukanlah hal yang
menyenangkan bagi Kania. Karena dia harus bertemu dan berurusan dengan
klien—yang menurutnya jutek dan sok cool—bernama Danang
Prasetyo. Tapi sebenarnya—tanpa Kania duga—penugasan Kania menangani
urusan pekerjaan dengan Danang adalah cara Agus, sahabat Kania sekaligus
bosnya, untuk menjodohkan Kania dengan Danang. Dan, sikap Danang jutek
karena dia selalu grogi berhadapan dengan Kania. Danang menyukai Kania.
Di sisi lain, Amih—ibu Kania—terlihat selalu ingin bermenantukan Agus.
Sebenarnya harapan itu pun sama dengan Kania.Dia juga menyukai Agus.
Tapi sayangnya, mereka sudah terikat janji untuk tidak menjalin romansa
sesama rekan kerja. Lagipula Agus tengah mempersiapkan pernikahan
bersama Rita.
Kejadian suatu pagi di Malioboro membuat
Kania bisa melihat sisi lain Danang. Perlahan di mata Kania, Danang
menjadi sosok yang hangat dan menyenangkan. Hingga pada akhirnya Danang
meminta Kania mau menjalin hubungan serius dengannya. Danang berniat
melamar Kania.
Namun cinta mereka tak berjalan mulus.
Amih terlihat tidak setuju saat tahu Danang bersuku Jawa. Terlebih saat
Kania menyebut nama Ganjar Priambudi.Kania bertanya-tanya, apa yang
salah dengan suku Jawa dan seseorang bernama Ganjar Priambudi? Tapi,
Kania tak mendapatkan jawabannya. Pada akhirnya dia harus rela
mengakhiri kisah cintanya dengan Danang demi Amih. Kania tidak ingin
melihat Amih sedih dan terluka.
Kania memutuskan
keluar dari pekerjaannya. Dia memutuskan untuk menyendiri ke Ketapang,
rumah Teh Anis, kakaknya. Pada saat yang sama Agus batal menikah dengan
Rita. Agus yang ternyata juga sudah mencintai Kania sejak lama,
memutuskan untuk melamar Kania.Mendadak Kania jadi dilema. Siapa yang
akhirnya dia pilih? Agus, cinta terpendamnya yang juga merupakan menantu
idaman Amih? Ataukah Danang yang perlahan mulai dia cintai?
Review:
Pertama-tama
saya mau mengucapkan terima kasih dulu pada seseorang yang
menghadiahkan novel ini pada saya, lengkap ttd penulisnya. Dihadiahi
sebuah buku adalah salah satu kebahagiaan dalam hidup saya *gak
apa-apalah agak lebay*
Baiklah sekarang saya akan
me-review novel karya Hapsari yang kedua saya baca—yang pertama tentu
saja Sapporo No Niji.
Kania adalah novel—yang menurut
saya—bukan sekedar novel roman biasa. Ini novel yang beda. Selain
berkisah tentang romansa, novel ini juga mengajak saya mengenal
daerah-daerah, suku, dan kebudayaan lain Indonesia yang belum begitu
saya tahu. Jadi, novel in imememberi saya gizi baru bagi pengetahuan
saya. Setting cerita—baik budaya,makanan, adat-istiadat, suasana,
bahasa, kebiasaan, bahkan kulinernya—diceritakan begitu apik. Saya
seperti sedang melakukan traveling di daerah-daerah yang menjadi setting
cerita ini—Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Ketapang.
Selain itu pemilih profesi pekerjaan Kania, Agus, dan Danang pada novel
ini juga sangat menarik. Beda dari novel yang lain. Benar-benar baru
dan fresh. Saya jadi tahu satu lagi profesi pekerjaan sampai ke
detaik-detailnya.
Kisah romansa Kania, Agus, dan
Danang juga bikin ketagihan dan gregetan untuk diikuti. Belum lagi
rahasia yang disimpan Amih yang mengakibatkan dia tidak merestui
hubungan Kania karena Danang bersuku jawa, membuat rasa penasaran
semakin besar terhadap akhir cerita ini.
Dari semua
keunggulan novel ini,yang terpenting bagi saya—selalu jadi poin utama
saat membaca novel—adalah gaya bercerita penulis. Di novel ini penulis
bercerita dengan lancar dan mulus.
Kelemahan di novel
ini menurut saya hanya beberapa typo (mulai dari kata yang diketik dua
kali dan kesalahan nama bandara (halaman 64).
Secara
keseluruhan novel ini saya rekomendasikan buat pembaca yang ingin
membaca novel roman yang beda dan yang ingin mengenal kebudayaan
indonesia yang beragam.
Terakhir saya memberikan 4 bintang untuk novel Kania karya Hapsari Hanggarini ini. ^^
Resensi yang bagus Kamal! Aku jadi penasaran sama novelnya. (y)
ReplyDelete